Perawatan Rabun Dekat
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi rabun dekat seperti yang akan dijelaskan berikut ini.
Kacamata
Kacamata yang digunakan untuk mengatasi rabun dekat memiliki lensa yang ujungnya lebih tebal dibandingkan bagian tengah atau disebut dengan lensa cembung, yang bisa membuat fokus secara akurat karena sinar cahaya akan jatuh di atas retina.
Tingkat keparahan rabun dekat yang dialami akan berpengaruh pada ketebalan, berat, dan lengkungan lensa yang harus digunakan. Seiring bertambahnya usia, lensa mata akan makin kaku dan mungkin memerlukan kacamata yang makin kuat.
Lensa kontak
Lensa kontak dapat digunakan untuk mengatasi rabun dekat dan memiliki fungsi yang sama seperti kacamata, namun karena ringan dan tidak terlihat, beberapa orang lebih memilih menggunakan lensa kontak dibandingkan kacamata.
Konsultasikan dengan dokter spesialis mata Anda untuk mengetahui lensa kontak yang sesuai dengan Anda, karena lensa kontak tersedia dari berbagai bahan dan desain. Infeksi mata dapat terjadi jika tidak menjaga kebersihan lensa kontak dengan baik. Tanyakan kepada dokter tentang cara pemakaian dan penyimpanan lensa kontak yang baik dan benar.
Operasi
Operasi yang paling dapat diandalkan untuk mengatasi rabun dekat adalah operasi laser untuk meningkatkan lengkungan kornea agar cahaya bisa lebih terfokus.
Operasi laser memiliki risiko kerusakan dan infeksi yang lebih kecil dibandingkan dengan operasi tradisional karena dalam operasi laser tidak menggunakan alat yang memasuki mata.
Pasien yang menjalani operasi laser tidak perlu dirawat inap di rumah sakit. Perawatan ini biasanya memerlukan waktu sekitar satu jam. Pasien yang telah menjalani operasi laser harus memeriksakan diri kembali ke klinik atau rumah sakit.
Berikut ini adalah tiga tipe utama operasi laser yang dapat mengatasi rabun dekat:
- Laser in situ keratectomy (LASIK). LASIK adalah operasi yang menggunakan laser untuk mengubah bentuk kornea dan merupakan prosedur yang paling sering digunakan.
- Laser epithelial keratomilousis (LASEK). LASEK menggunakan laser untuk menyingkirkan sedikit jaringan kornea dan memposisikannya kembali sehingga mengubah bentuk kornea.
- Photorefractive keratectomy (PRK). PRK juga menggunakan laser untuk mengubah bentuk kornea, namun menggunakan alkohol untuk mengendurkan permukaan kornea sebelum akhirnya diangkat.
- Conductive keratoplasty (CK). Tindakan ini menggunakan frekuensi radio untuk memberi sinar panas di beberapa titik disekitar Hasilnya hanya untuk sementara.
Di antara keempat tipe operasi yang disebutkan di atas, LASIK merupakan tipe operasi yang paling banyak dipilih karena memiliki beberapa kelebihan, yaitu proses penyembuhan yang relatif lebih cepat dan pasien hampir tidak merasakan rasa sakit. Tapi LASIK hanya bisa dilakukan jika kornea mata cukup tebal untuk mengurangi risiko terkena efek samping dan komplikasi seperti kehilangan penglihatan karena LASIK memiliki prosedur yang lebih rumit.
Jika kornea mata tidak cukup tebal untuk melakukan operasi LASIK, maka pasien bisa melakukan operasi PRK atau LASEK. Tapi kedua operasi itu memerlukan waktu pemulihan yang lebih lama. Pilihan tindakan CK juga dapat dipilih, namun pasien hanya dapat merasakan manfaatnya dalam waktu singkat.
Tidak semua pasien rabun dekat bisa melakukan operasi laser. Beberapa kondisi pasien yang tidak cocok menjalani operasi laser di antaranya adalah memiliki masalah mata lainnya seperti katarak dan glaukoma, penyakit yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh seperti rheumatoid arthritis atau HIV, hamil atau menyusui, diabetes, dan presbiopi akibat proses penuaan.
Faktor usia juga dapat memengaruhi jenis perawatan yang sesuai untuk dilakukan. Penglihatan pada orang yang berusia di bawah 21 tahun masih bisa berubah dan tidak boleh dilakukan operasi laser. Untuk Anda yang berusia di atas 21 tahun, pastikan bahwa dalam dua tahun terakhir, lensa mata Anda tidak mengalami perubahan yang banyak sebelum menjalani operasi laser.
Konsultasikan kondisi mata Anda dengan dokter sebelum memutuskan untuk melakukan operasi laser karena walau jarang terjadi, tapi tetap ada kemungkinan terjadinya komplikasi seperti berikut ini.
- Penglihatan menjadi berkurang atau hilang dikarenakan kornea mata menjadi terlalu tipis atau disebut dengan ectasia.
- Terjangkit microbial keratitis yang diakibatkan oleh terinfeksinya kornea mata.
- Jika jumlah jaringan yang diambil dari kornea mata salah perhitungan maka penglihatan bisa memburuk.
- Lingkaran cahaya akan terlihat di sekitar sinar cahaya.
- Mata terasa kering.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar